Gratis Lengkap

Monday, May 23, 2016

Gelombang Otak Manusia


     Untuk mengetahui apa yang terjadi selama proses hipnotis, para ahli menggunakan sebuah alat yang disebut EEG (electroencephalograph) untuk mengukur gelombang yang dihasilkan oleh otak ketika seseorang berada dalam kondisi terhipnotis.
     Hasil pengukuran gelombang otak dengan EEG tersebut kemudian dibandingkan dengan hasil pengukuran gelombang otak secara umum dari kondisi terjaga sampai ke kondisi tidur pulas.
     Secara umum gelombang otak yang terukur dari fase terjaga sampai fase tidur pulas adalah sebagai berikut:

     1. Beta (>14Hz)

     Dalam kondisi ini otak mengeluarkan gelombang sekitar 14-24 Hz, dan disebut gelombang beta. Kita berada di fase beta ketika pikiran sedang aktif dan waspada. Kondisi ini adalah kondisini umum ketika seseorang tengah beraktivitas normal, berpikir, menyelesaikan soal, dan lain lain. Otak anda mengeluarkan juga gelombang beta ketika sedang membaca buku artikel ini.

     2. Alfa (8-14Hz)

     Ketika kita berada dalam kondisi rileks dan membiarkan pikiran menerawang,maka aktivitas otak sudah mulai melambat dan frekuensinya turun ke 7-14Hz

     3. Theta (8-14Hz)

     Ini adalah kondisi relaksasi yang sangat dalam sampai ke mimpi ringan. Kondisi ini seperti halnya pada saat seseorang melakukan meditasi yang sangat dalam. Fase ini bisa dikenali dengan gerakan matanya seolah-olah sedang melihat sesuatu atau biasa disebut dengan fase REM ( Rapid Eye Movement) ketika matanya bergerak aktif meski dalam kondisi terpejam. Dalam fase ini otak mengeluarkan gelombang otak 4-8Hz dan disebut dengan fase Theta

     4. Delta (<4Hz)

     Fase delta adalah kondisi tidur pulas tanpa mimpi, dan orang yang berada dalam tidur lelap seperti ini sudah tidak bergerak frekuensi pikiran pada kondisi ini sekitar 0,5-3,5Hz

     Gelombang otak yang terukur ketika seseorang berada dalam kondisi terhipnotis mirip dengan gelombang alfa dan theta. Dapat disimpulkan bahwa umumnya kondisi terhipnotis itu mirip dengan fase antara terjaga dan tertidur. Fase ini yang biasa disebut dengan fase tidur-tidur ayam. Ketika seseorang sudah rileks, mengantuk, dan malas berpikir cenderung mengabaikan kondisi disekelilingnya. Dan kondisi ini dialami oleh setiap orang secara alamiah ketika tidur.
     Dengan semakin berkembangnya teknologi modern, para ahli neuroscientist sekarang menggunakan FMRI (functionaL Magnetic Resonance Imaging) untuk memetakan dan mempelajari aktivitas otak ketika seseorang berada dalam kondisi terhipnotis.
     Meskipun demikian, model pendekatan dengan gelombang otak masih banyak digunakan dalam pelatihan hipnotis. Hal ini lebih sederhana dan lebih mudah dipahami oleh orang awam. Ibaratnya ketika kita berbicara tentang binatang pengerat yang ada dirumah, tentu saja orang awam akan lebih mengerti kalau kita menggunakan kata "tikus" yang lebih sederhana dan lebih bisa dimengerti daripada istilah "mus musculus" yang sangat ilmiah.

Share:

0 comments:

Post a Comment